Senin, 03 Mei 2021

Sejarah Speaker

 Pengertian dan Sejarah "Pengeras Suara"

Photo by Krys Amon on Unsplash















Pengertian & Fungsi Speaker

Perangkat Keras yang berupa Speaker merupakan piranti dengan kedudukannya hampir tidak bisa dipisahkan lagi dengan komputer. Karena itu, speaker memiliki peran yang sangat penting dalam mengeluarkan hasil pemrosesan berupa suara. Tentunya, kebanyakan pengguna komputer menyukai musik atau video sehingga membutuhkan speaker untuk mendukung keinginan tadi. Speaker komputer dapat berfungsi sebagaimana mestinya apabila didukung perangkat keras bernamakan sound card atau pemroses audio/suara. Sementara untuk modelnya, speaker memiliki beragam bentuk, fitur dan juga ukuran.

Pengertian Speaker

Speaker adalah perangkat keras output yang berfungsi mengeluarkan hasil pemrosesan oleh CPU berupa audio/suara. Speaker juga bisa di sebut alat bantu untuk keluaran suara yang dihasilkan oleh perangkat musik seperti MP3 Player, DVD Player dan lain sebagainya.

Fungsi Speaker

Dalam konteks komputerisasi, speaker memiliki fungsi sebagai alat untuk mengubah gelombang listrik yang mulanya dari perangkat penguat audio/suara menjadi gelombang getaran yaitu berupa suara itu sendiri. Proses dari perubahan gelombang elektromagnet menuju ke gelombang bunyi tersebut bermula dari aliran listrik yang ada pada penguat audio/suara kemudian dialirkan ke dalam kumparan.Dalam kumparan tadi terjadilah pengaruh gaya magnet pada speaker yang sesuai dengan kuat-lemahnya arus listrik yang diperoleh maka getaran yang dihasilkan yaitu pada membran akan mengikuti. Dengan demikian, terjadilah gelombang bunyi yang dalam keseharian dapat kita dengar.


Bagian-Bagian Speaker Komputer

Sekat rongga (conus). Berfungsi untuk menghasilkan gelombang tekanan yang diakibatkan oleh gerakan udara di sekitarnya dari pergerakan kumparan. Gelombang tekanan tersebutlah yang sehari-hari kita dengarkan sebagai suara.

  • Membran. Berfungsi untuk menerima proses induksi dari magnet yang kemudian menghasilkan bunyi yang diakibatkan oleh getarannya (induksi).
  • Magnet. Berfungsi melakukan induksi terhadap membran dan juga untuk menghasilkan medan magnet.
  • Kumparan. Berfungsi mengalirkan energi gerak menuju ke conus atau sekat rongga. Perubahan yang terjadi dalam medan magnet speaker menyebabkan geraknya kumparan yang diakibatkan oleh interaksi antara kumparan dengan medan konstan magnet.
  • Casing. Berfungsi untuk melindungi seluruh bagian dalam speaker. Model casing sendiri cukup beraneka ragam, seperti misalnya berbahan kertas, plastik, logam, ataupun bahan campuran yang disebut composite.

Sejarah Speaker

Pada zaman dahulu, pidato dan acara musik dikerumuni banyak orang dan orang-orang berebut untuk mendapatkan posisi paling depan sebab belum ditemukan alat pengeras suara. Untuk kepentingan umum saja belum terpenuhi apalagi di sektor hiburan. Berterimakasihlah kepada ilmuwan yang dapat menemukan transducer atau penghantar sinyal suara yang dapat mengeraskan suara dari sumbernya.

Era perkembangan sound system terbagi menjadi beberapa periode seiring berjalannya waktu dan penemuan-penemuan baru ditemukan. Penemuan paling pertama yang dipatenkan adalah milik Ernst Werner von Siemens tentang prinsip kerja moving coil transducer atau transduser dengan koil bergerak di tahun 1874. Kemudian disusul oleh Alexander Graham Bell, lalu dikembangkan kembali oleh Oliver Lodge. Mari menelusuri era perkembangan sound system dimulai dari penemuan pertama hingga temuan mutakhir yang sudah dapat kita nikmati di masa kini.

Ernst Werner von Siemens adalah pria berkewarganegaraan Jerman yang pertama kali menemukan prinsip kerja transduser. Ia mematenkan penemuannya dengan nomor paten 149,797 pada tanggal 14 April 1874. Prinsip kerja yang ditemukan beliau juga dikenal sebagai dynamic. Kemudian, Siemens kembali mematenkan penemuannya pada tanggal 14 Desember 1877 berupa nonmagnetic parchment diaphgram. Penemuan barunya dapat digabungkan dengan penemuan sebekumnya dan melahirkan horn sebagai alat bantu untuk mengeraskan suara. Pada masanya, horn adalah salah satu komponen penting yang digunakan pada pemutar piringan hitam.

Alexander Graham Bell adalah nama yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Pria ini tercatat sebagai penemu telepon, namaun pada dasarnya yang beliau temukan adalah alat untuk mentransmisi suara alias mikrofon pada tahun 1876.Oliver Lodge mengembangkan moving coil transducer dan memegang hak paten untuk radio.

Magnavox Company adalah perusahaan yang didirikan oleh dua ilmuwan bernama Edwin S. Pridham dan Peter Laurits Jensen pada tahun 1913. Mereka mematenkan penemuan yang disebut dengan radio loudspeaker yang kemudian digunakan pada acara Panama-Pacific Exposition di San Fransisco. Kemudian dikenal, inilah kali pertama cikal bakal sound system. Proyek pertama mereka adalah mengeraskan suara pidato dan musik secara langsung. Magnavox Company memberikan sound systemnya untuk digunakan oleh Thomas Woodrow Wilson, Presiden Amerika Serikat pada tahun 1919 untuk keperluan pidato sambutan dalam acara League of Nations di Balboa Stadium, San Diego.

Dari penemuan-penemuan yang berakar dari penemuan Siemens, kemudian dikembangkan untuk menjadi alat-alat yang dapat digunakan kemudian hari seperti mikrofon, juke box, radio, telepon, speaker aktif, pemecah sinyal suara, dan lain-lain. Kini kita mendapati pengeras suara di mana saja bahkan benda yang sehari-hari kita gunakan pun memiliki pengeras suara seperti ponsel, laptop, dan jam tangan digital.

Apabila belum ditemukan pengeras suara, dapat dibayangkan betapa repotnya kita jika akan mengadakan suatu acara. Keperluan komunikasi di dalam suatu gedung pun akan sulit jika tidak memiliki pengeras suara di tiap sudutnya. Penemuan pengeras suara ini cukup membantu kehidupan manusia dan keperluan sehari-harinya. Mulai dari yang penting hingga sekadar sarana hiburan.

Rangkaian sound system kini telah menjadi suatu kebutuhan yang cukup penting di dalam kehidupan sehari-hari seperti di rumah sakit, sekolah, ataupun gedung-gedung perkantoran. Untuk kebutuhan hiburan juga sound system semakin canggih dan beragam. Mulai dari satu set speaker dengan spesifikasi standar hingga dengan tambahan-tambahan input maupun output transducer untuk memanjakan telinga pendengar.

Perkembangan sound system dari masa ke masa semakin memudahkan manusia untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Bersyukur kita dapat hidup di masa kini sehingga kita tidak perlu repot-repot berdesakan dengan orang-orang hanya untuk mendengar musik lebih jelas, atau sekadar mendengar pidato yang disampaikan dari atas podium. Namun pemakaian speaker aktif di lingkungan rumah juga harus memperhatikan sekitar jangan sampai mengganggu apalagi merusak hubungan antar tetangga hanya gara-gara suara speaker aktif terlalu kencang sehingga membangunkan bayi yang terlelap di malam hari. Gunakanlah sound system secara bijak dan pada tempatnya agar tidak menimbulkan kerugian baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Semoga tulisan ini membantu pencarian anda tentang sejarah perkembangan sound system di dunia.

Mungkin kita semua pastinya tidak asing lagi dengan apa yang namanya speaker tetapi belum tentu tahu sejarah speaker. Nah, kali ini akan membahas dari mana asal usul speaker tersebut? Siapakah yang menemukannya? Semua ini akan kita kupas pada blog kali ini.

Speaker pertama kali dipatenkan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876, hal ini dikarenakan speaker yang terpasang ditelepon miliknya. Jauh sebelum itu seorang ahli telegraf yang bernama Ernst W. Siemens yang pertama menggambarkan bahwa “dinamis” atau moving-coil transducer, dengan kumparan kawat melingkar dalam medan magnet dan didukung. Oleh karena itu bisa bergerak secara aksial. Ia mengajukan paten Amerika Serikat untuk “magneto-eleric apparatus” untuk mendapatkan gerakan mekanis dari suatu kumparan listrik dari arus listrik ditransmisikan melalui itu.

Pada tanggal 20 Januari 1874, dan diberikan paten No. 149797 Apr. 14, 1874. Namun dia tidak menggunakan perangkatnya untuk transmisi yang dapat didengar, seperti yang dilakukan Alexander G. Bell yang dipatenkan pada tahun 1876. Setelah paten Bell diberikan, Siemens menerapkan untuk patent Jerman No. 2355 yang diajukan pada tanggal 14 Desember 1877 untuk perkamen diafragma nonmagnetik sebagai radiator suara moving-coil transducer. Diafragmanya bisa berbentuk kerucut atau bentuk terompet. Ini adalah paten pertama untuk loudspeaker berbentuk tanduk yang kebanyakan digunakan pemain phonograph di era akustik. Paten Jermannya dikabulkan pada tangal 30 Juli 1878 dan paten Inggris No. 4685 pada tanggal 1 Februari 1878.

Pada tahun 1898, Horace Short mengumumkan sebuah desain speaker menggunakan kompresor udara yang kemudian dijual kepada Charles Parsons dan mendapat hak paten di Inggris sebelum tahun 1910. Perusahaan Victor Talking machine Company and Pathe sudah memproduksi records players yang menggunakan compressed air loudspeaker. Akan tetapi, desain ini masih kurang bagus karena rendahnya kualitas suara sehingga tidak dapat memperbesar volume suaranya. Pada tahun 1924, Chester W. Rice dan Edward W. Kellogg mengubah penyesuaian parameter getaran pokok akibatnya perpindahan sistem yang terjadi pada frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan yang sebelumnya. Kemudian ditemukan pita loudspeaker untuk pertama kali oleh Dr Walter H. Schottky dan untuk pertama kalinya speaker tersebut menggunakan elektromagnet sehingga suara yang dihasilkan sangat keras.

Namun pada waktu itu speaker yang menggunakan magnet jarang sekali digunakan ini dikarenakan harganya yang mahal. Lilitan dari sebuah elektromagnet disebut bidang lilitan atau dasar lilitan yang disambungan melalui kedua pasang energized ke driver. Belokan ini biasa disediakan pada sebuah dual role dan juga berperan sebagai filter listrik dari amplifier loudspeaker yang terhubung dengan listrik. Reaksi AC telah dilemahkan oleh lilitan penghambat listrik. Tetapi frekuensi AC cenderung memodulasi sinyal audio yang dikirim ke lilitan suara sehingga terdengar dengungan yang berkekuatan besar dari sebuah audio device.

Sudah jelas fungsi dari speaker yakni untuk memproduksi gelombang suara, namun setiap jenis dan merk speaker serta bagian dari speaker yaitu tweeter, midrange, midbass hingga subwoofer, masing-masing mempunyai fungsi dan tugas yang berbeda dalam hal memproduksi suara. Speaker pun mengalami perkembangan yang pesat pada tahun 1920an dan terus berkembang sampai memasuki tahun millennium. Saat ini sudah ada berbagai macam variasi speaker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar